Pelataran Marga Utama Candi Borobudur Kabupaten Magelang menjadi tempat gelaran akbar Asosiasi Ecoprinter Indonesia (AEPI) yang berlangsung pada Sabtu (29/10). Kegiatan Internasional AEPI yang kali pertama digelar secara tatap muka ini bertitel The Borobudur International Ecoprint Flag 2022.
Kegiatan diawali pembukaan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dan lagu untaian ecoprint yang diciptakan oleh Inen Kurnia Sekretaris AEPI Pusat berkolaborasi dengan Gabriela Ririn ecoprinter asal Rembang. Dilanjut dengan laporan Ketua panitia Bustanul Arifin dan sambutan dari Ketua AEPI Pusat Puthut Ardianto.
Dalam sambutannya Bustanul Arifin mengatakan, “Tujuan diadakannya acara ini salah satunya adalah untuk menjadi ajang silaturahmi bagi para ecoprinter baik itu anggota AEPI maupun non AEPI yang saat ini terkumpul kurang lebih 234 peserta yang ikut dalam acara The Borobudur International Ecoprint Flag 2022.”
Puthut Ardianto juga menambahkan, “Hanya dalam waktu dua tahun, saat ini anggota AEPI berjumlah lebih dari seribu orang, dengan salah satu tujuan adalah menggaungkan semangat slow fesyen dan sustainable fesyen.“
“Semoga kegiatan ini berdampak positif, baik bagi para ecoprinter sebagai pelaku usaha dan juga geliat pariwisata khususnya di Borobudur pasca pandemi”. imbuhnya
Acara yang melibatkan ratusan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia dan manca negara ini dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno melalui tapping, dan dihadiri oleh pejabat terkait di Kabupaten Magelang dan beberapa tamu undangan.
Pembukaan ditandai dengan menyambungkan untaian bendera ecoprint oleh ketua panitia Bustanul Arifin bersama dengan ecoprinter paling senior yaitu Sugiatsri dari Banten dan ecoprinter paling junior yaitu Masrur dari Jawa Barat, didampingi ketua AEPI Puthut Ardiyanto, dan membuka gulungan bundel ecoprint karya Penny Jewel dan Masrur oleh Pembina AEPI Fitriani Kuroda, sesepuh AEPI, tamu undangan dan beberapa panitia.
Ada beberapa agenda dalam acara The Borobudur International Ecoprint Flag ini antara lain, pengibaran 1001 untaian bendera ecoprint yang dikumpulkan dari dalam dan luar negeri. Kain ecoprint yang diuntai merupakan karya ecoprinter Indonesia anggota AEPI dan non AEPI yang berjumlah sekitar 860 lembar dan 195 lembar dari manca negara seperti dari Australia, Inggris, Kanada, Amerika dan beberapa negara lain.
Selain itu ada juga penanaman pohon sebagai upaya ikut melestarikan lingkungan.
Puthut Ardianto mengatakan, Seorang ecoprinter tidak hanya sekedar mengambil sumber daya alam sekitar saja, tetapi juga harus ikut melestarikannya dengan menanam pohon. Dan pada acara ini dilaksanakan penanaman beberapa pohon yang ecoprintable di kawasan candi Borobudur”.
Untuk mendukung program Kebaya Goes to Unesco para peserta dan panitia diajak untuk foto bersama mengenakan kebaya dari kain ecoprint. Foto Kebaya Goes To Unesco dipandu penata formasi Anie S. Handayani dengan latar candi Borobudur.
Yang paling ditunggu dan paling seru adalah ngeco bareng kolaborasi ecoprinter Indonesia Masrur dari brand Arae dan Penny Jewel ecoprinter yang datang langsung dari Australia, menggunakan teknik triple A mordant tanpa plastik. Juga diadakan penggalangan dana untuk charity melalui lelang hasil karya ecopint dari kedua ecoprinter tersebut. Melalui lelang ini dana yang terkumpul sebesar 15 juta didonasikan ke Panti Asuhan Yatim Putri ‘Aisyiyah Daerah Kab. Magelang di Pabelan Mungkid.
Sembari menunggu hasil lontong ecoprint selesai, diisi dengan ngedance dan menyanyi diiringi dengan musik. Para peserta bisa menyumbangkan suara emasnya untuk ikut menyemarakkan kegiatan ini.
Selain itu ada juga Talkshow bersama Puthut Ardianto dan Penny Jewel tentang ecoprint di dalam dan luar negeri yang dipandu oleh moderator Tulus Angga.
“Ketika saya pertamakali datang ke Borobudur 50 tahun yang lalu, belum ada pepohonan di sekitar candi Borobudur, dan sampah plastik berserakan di mana mana. Tapi sekarang keadaan sudah berbeda, di sini sudah banyak pepohonan, dan tak ada lagi sampah plastik yang berceceran. Ini membuktikan bahwa masyarakat di sini sudah ikut memelihara lingkungan.” Kata Penny Jewel
Usai talkshow, peserta bisa membuka hasil ecoprint mereka dan foto bersama kelompoknya di photo booth yang sudah disediakan oleh panitia.
(/Tar)