Pada Minggu (7/8) Asosiasi Eco-Printer Indonesia (AEPI) Kalimantan mengadakan Pelatihan Ecoprint bertempat di Pendopo Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) Kota Balikpapan.
Pelatihan ini berawal dari ketertarikan seorang staf Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Balikpapan Titi Murdianti yang saat itu melihat kegiatan ngecobar AEPI Kalimantan yang digelar pada tanggal 31 Juli lalu.
Seperti yang diceritakan kepada Tim MM melalui pesan singkat Siwi Hardani Ketua AEPI Kalimantan, “Awal mula diminta Perpustakaan untuk mengadakan pelatihan adalah karena ngecobar pada hari Minggu sebelumnya tanggal 31 Juli 2022. Dikarenakan cuaca yang kurang mendukung, dan ada alasan yang lain, ada yang sakit, ada acara di luar kota, dan lain sebagainya sehingga banyak peserta yang ijin.”
“Meskipun hanya tersisa saya dan Bu Endah Hariyani, kami tetep Ngecobar. Nah, pada saat itulah ada staf Perpustakaan yang melihat kegiatan kami kemudian kami ditawari untuk memberikan Pelatihan Ecoprint. ” Cerita Siwi Hardani lebih lanjut
“Pada awalnya saya ragu karena saya bukan seorang guru , tapi Alhamdulillah ada Bu Endah yang beliau adalah pengajar di SMPN 14 Balikpapan, akhirnya Bismillaah saya jadi percaya diri juga.” imbuhnya
Kemudian disepakati diadakan pelatihan ecoprint pada hari Minggu berikutnya. Peserta pelatihan adalah staf dan masyarakat umum yang difasilitasi oleh DISPUSIP Kota Balikpapan, yang berjumlah 10 orang. Serta menunjuk AEPI Kalimantan, dalam hal ini Siwi Hardani dan Endah Hariyani sebagai tutornya.
Acara berlangsung lebih kurang 6 jam, dari teori sekaligus praktek pembuatan ecoprint, termasuk mengukus kain selama dua jam. Untuk scouring dan mordant dikerjakan oleh AEPI dan dibagikan ke peserta dalam kondisi kering. Namun teori scouring dan mordant tetap disampaikan di sela sela pelatihan. Jadi peserta tinggal membasahi kain dan menempel daun.
Para peserta sangat gembira setelah melihat hasil karyanya masing masing. Titi Murdianti juga merasa senang karena hasil karyanya sangat bagus, walaupun baru pertamakali membuat ecoprint.
Tri Widiastuti salah satu peserta melaui video singkat yang dikirimkan kepada Tim MM AEPI memberikan testimoni tentang pelatihan ngecobar kali ini.
“Tadinya saya penasaran, apa to ecoprint itu, tidak seperti yang saya bayangkan, setelah jadi hasilnya sebagus ini, jadi saya speechless melihat hasil karya saya sendiri.” Tutur Tri Widiastuti
“Alhamdulillah kami khususnya dari PKK berterima kasih telah diberi kesempatan oleh Dinas Perpustakaan untuk berkreasi membuat kain ecoprint ini. Semoga ibu ibu yang ikut pelatihan bisa terus berkarya dan bisa dijual sehingga meningkatkan ekonomi keluarga.”
(/Tar)